Mandiri Sekuritas: Ruang Kenaikan IHSG Mulai Terbatas

Jakarta -Pasar saham AS kembali melemah, menyusul kekhawatiran beberapa perusahaan tercatat (emiten) konsumsi besar yang labanya tergerus. Akhir pekan lalu, indeks Dow Jones ditutup melemah -0,19%, sementara indeks S&P 500 terkoreksi -0,19%.

Di sisi lain, indeks saham di berbagai negara Asia pagi ini juga dibuka terkoreksi. Indeks Nikkei 225 di Jepang tercatat turun -0,50%, sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah -0,07%. Pada pasar komoditas, harga minyak mentah WTI Crude Oil berbalik arah melemah -0,54% ke level US$102,20 per barel, setelah tiga hari berturut-turut melemah. Bertolak belakang dengan harga minyak, kontrak berjangka emas Comex terapresiasi +0,51% ke posisi US$1.323,90 per troy ounce. Dari dalam negeri, indeks harga saham gabungan (IHSG) terus melanjutkan tren positif seiring derasnya aliran dana asing dan penguatan rupiah terhadap dolar AS. Meski begitu, investor harus mewaspadai adanya aksi ambil untung (profit taking) seiring penguatan IHSG yang telah mencapai 3,39% dalam sepekan terakhir.


Menurut Analis Teknikal Mandiri Sekuritas, rally jangka pendek IHSG yang masih berlangsung memiliki dua target realistis. Fibo retracement 161.8% yang berada di 4.651 merupakan area resistance pertama bagi indeks, yang jika tertembus akan membuka peluang mencapai target pola falling wedge di kisaran 4.700.


Namun, dengan Stoch yang mulai melemah di area overbought dan volume yang cenderung melemah, ruang kenaikan indeks sudah terbatas dan rawan tertekan aksi ambil untung di beberapa emiten.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!