Indonesia Harusnya Bisa Jadi 'Raja' Pertanian Dunia

Jakarta -Sampai saat ini perekonomian Indonesia masih banyak mengandalkan penjualan sumber daya alam (SDA). Padahal harusnya Indonesia bisa menjadi negara pertanian yang unggul di dunia.

Presiden Boston Institute for Developing Economies (BIDE), Gustav Papanek yang merupakan profesor pria berkebangsaan Amerika Serikat mengatakan, Indonesia selain kaya akan sumber daya alam Indonesia juga sangat potensial untuk mengembangkan industri manufakturnya di sektor pertanian.


Pria berumur 88 tahun ini menjelaskan, salah satu keunggulan yang bisa dijadikan potensi untuk meningkatkan perekonomian Indonesia adalah sektor pertanian, karena Indonesia memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh negara yang lain.


"Salah satu industri manufaktur yang potensial di Indonesia adalah industri manufaktur agro, karena di sana Indonesia memiliki kelebihan dibandingkan dengan negara lain," kata Papanek dalam diskusi Ekonomi di Jakarta, Kamis (13/3/2014).


Gustav menjelaskan, negara yang memiliki iklim subtropis harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menjaga tanaman tetap hidup. Sedangkan Indonesia hanya mengenal musim hujan dan kemarau yang sangat menguntungkan untuk industri pertanian.


"Untuk sektor pertanian di negara sub tropis jika mengalami musim dingin, maka perlu biaya lebih untuk menjaga tanaman pertanian tetap hidup yaitu dengan penyesuaian suhu agar tanaman di tidak mati, sementara di Indonesia iklim sudah sangat mendukung untuk melakukan itu," imbuhnya.


Menurut Papanek, salah satu cara yang paling tepat untuk meningkatkan industri pertanian Indonesia adalah dengan memberikan pelatihan gratis kepada para petani, ataupun karyawan sektor pertanian yang tentunya akan memberikan dampak positif kepada industri pertanian.


"Salah satu cara untuk meningkatkan industri pertanian ini yang paling tepat adalah dengan memberikan training gratis kepada para petani atau karyawan di sektor pertanian, hal ini tentu akan meningkatkan produksi pertanian," kata Papanek.


Namun sayangnya, Indonesia saat ini sudah terkena dutch disease yang menyebabkan orang-orang lebih memilih untuk mengerjakan segala sesuatu yang lebih mudah, seperti investasi di tambang.


"Orang Indonesia itu sudah terkena dutch disease yaitu mereka sudah keenakan dengan sumber daya alam yang ada, mau ambil batu bara tinggal di keruk, mau ambil minyak tinggal dibor. Sehingga kita sudah sangat nyaman tanpa harus mengembangkan sektor manufaktur yang ada," tambahnya.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!