Pelabuhan Cikarang Kelimpahan 26.000 Kontainer dari Priok di 2013

Cikarang -Sejak dioperasikan tahun 2010, kegiatan bongkar muat kontainer Cikarang Dry Port (CDP) di Cikarang, Bekasi Jawa Barat terus menanjak. Bahkan selama 2013, ada 26.200 kontainer yang dilimpahkan dari Pelabuhan Tanjung Priok ke CDP.

Umumnya, mekanisme pemasukan kontainer dari Palabuhan Tanjung Priok ke CDP dibedakan atas 2 kegiatan, yaitu BC I dan BC II. BC I diartikan tempat tujuan akhir barang adalah di Tanjung Priok lalu diteruskan ke CDP, sedangkan BC II adalah tempat tujuan akhir barang langsung ke CDP.


"Ada hampir 30.000 Teus yang berhasil dilimpahkan dari Tanjung Priok ke CDP dalam kondisi utuh dan tidak rusak," ungkap Direktur PT Cikarang Inland Port Noor Yusuf saat dialog terbatas di President Executive Club Kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (12/03/2014).


Mengenai sistem pemindahan barang dari Pelabuhan Tanjung Priok ke CDP, Yusuf mengungkapkan, kontainer yang akan dibongkar muat di CDP akan dipindahkan menggunakan truk pengangkut khusus. Truk ini dilengkapi dengan GPS dan segel.


Hal ini disebabkan karena barang harus terlebih dahulu mendapatkan pengakuan, baik dari Bea Cukai maupun Badan Karantina (bila barang adalah hewan/tumbuhan) di pelabuhan bongkar muat barang yaitu CDP.


"Tracking ini ada 2 jenis yaitu tracking pemindahan barang dari sea port ke CDP yang bertanggung jawab di sini adalah CDP. Truk yang dipakai harus kita daftar terlebih dulu dan teregistrasi dan menggunakan GPS karena barang masih dalam pengawasan negara. Kontainer masih tetap tersegel dan menetapkan sistem elektronik," imbuhnya.


Setelah kontainer lulus pemeriksaan, maka barang akan dikembalikan kepada pemilik, dan pemilik bebas menggunakan truk yang akan digunakan dari CDP ke gudang mereka, baik miliknya maupun operator lain yang telah disewa. Sistem ini kerap disebut tracking truck feeder.


"Truck feeder boleh siapapun untuk melakukan feeder dari CDP ke pabrik. Ini tidak perlu didaftarkan ke Bea Cukai. Namun kami menyediakan tetapi perlu koordinasi untuk kami menyiapkan sebelumnya," jelasnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!