Demi Pelayanan, KAI Ganti Gerbong Berusia di Atas 10 Tahun

Jakarta -PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa transportasi kereta. Salah satunya, melakukan pergantian secara bertahap armada kereta tua berusia di atas 10 tahun. Ini untuk memenuhi standar pelayanan minimum (SPM).

"Sekarang usia di atas 10 tahun dibuang diganti baru. Karena banyak sarana sudah jelek, diganti bodi berkali-kali," kata Direktur Utama KAI Ignasius Jonan pada diskusi standar pelayanan minimun perkeretaapian di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (11/3/2014).


Langkah peremajaan gerbong ini tengah berjalan. Setidaknya, pergantian dan penambahan gerbong kereta penumpang akan berlangsung hingga tahun 2020. "Masih pengadaan sampai tahun 2020. Mungkin 1.500 unit," jelasnya.


Menurut Jonan, pergantian armada gerbong penumpang ini berlaku untuk kereta jarak jauh kelas ekonomi, bisnis, hingga eksekutif. Khusus gerbong kereta penumpang kelas ekonomi akan memanfaatkan produksi dalam negeri, namun harus memenuhi standar KAI.


"Ditender internasional. Kalau keretanya kelas ekonomi dari INKA tapi lihat kulitasnya. Saya lihat kulitasnya nggak penting dalam negeri, yang penting ke pelayan ke konsumennya," terangnya.


Terkait anggaran pengadaan armada kereta baru, Jonan enggan berkomentar. Selain berbicara peremajaan kereta jarak jauh, Jonan menjelaskan proses perbaikan kualitas armada KRL. Khususnya peningkatan kualitas pendingin udara (air conditioner/AC). Proses perbaikan ini dilakukan dan diperkirakan berakhir pada Agustus 2014. "Lagi diperbaiki. Target mestinya bulan Agustus," sebutnya.


Sementara Itu, Direktur Utama PT INKA (Persero) Agus Purnomo siap menyediakan armada kereta untuk KAI. Pihaknya pun berkomitmen memberikan kualitas terbaik kereta produksinya kepada KAI. "Kualitas harus ditingkatkan. Masukan kita lakukan perbaikan," kata Agus.


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!