Suratinah, Wanita Lulusan SD Sukses Bisnis Boneka Beromzet Rp 50 Juta/Bulan

Jakarta -Suratinah, ibu dua anak berusia 42 tahun asal Magelang, Jawa Tengah nyaris putus asa setelah kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Wanita yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD) ini sempat bekerja di sebuah pabrik boneka di Bandung, Jawa Barat selama kurang lebih 10 tahun.

Dengan alasan efisiensi, perusahaan tersebut melakukan pengurangan karyawan secara besar-besaran. Suratinah menjadi salah satu korban PHK.


"Saya hanya lulusan SD. Ikut orang kerja di Bandung di pabrik boneka selama 10 tahun. Waktu itu ada pengurangan karyawan dan saya di PHK," ujar dia saat berbincang bersama detikFinance di acara Citi Indonesia Women Council Hari Perempuan Sedunia 'Inspiring Women for Empowerment, Women and Micro-entrepreneurship' di Plaza Bapindo, Jakarta, Selasa (11/3/2014).


Suratinah sempat menganggur selama 2 bulan. Di tengah kecemasannya tidak punya pekerjaan, munculah ide untuk bisa memproduksi boneka sendiri. Ilmu yang ia dapat dari tempat bekerjanya terdahulu, dipraktekkan untuk berwirausaha.


"Saat itu saya ngontrak dan nganggur, kira-kira 2 bulan. Saya bingung gimana saya makan di kota segalanya mahal akhirnya saya pulang kampung dan belajar buka usaha sendiri," terangnya.


Suratinah percaya dengan kerja keras dan pantang menyerah akan ada kemudahan dan bisa berhasil. "Saya harus nyoba, kenapa orang bisa saya nggak. Nah, tahun 1995 saya mulai buat boneka," katanya.


Perjalanan berwirausaha Suratinah ternyata tidak mulus, produk boneka buatannya beberapa kali ditolak oleh pedagang. Namun berkat kegigihannya, kini ia bisa meraup omzet hingga Rp 50 juta per bulan.


Dengan harga Rp 3 ribu hingga Rp 1,5 juta per buah, boneka Suratinah laris hingga Malaysia. Ia punya 8 orang karyawan yang ikut membantu usahanya.


"Awalnya saya nawarin ke toko-toko dan nolak semua Tapi saya datangi lagi. Sekarang sudah banyak yang beli, boneka yang paling mahal itu macan arema buat maskot sepak bola, banyak juga pesanan dari bank-bank," pungkasnya.


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!