Kejar Setoran Rp 1.110 T, Ditjen Pajak Bakal Gencar Tagih Pengusaha

Jakarta -Tahun ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mengejar target penerimaan Rp 1.110 triliun. Ini naik dari realisasi penerimaan pajak tahun lalu Rp 1.099,9 trilun. Pembayaran pajak pengusaha akan terus dikejar.

Selama ini, penerimaan pajak tersebut masih didominasi perusahaan besar. Di tahun ini Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan akan membidik penerimaan pajak dari sektor usaha kecil menengah (UKM) yang terbilang masih sangat kurang.


Hal ini disebabkan sekitar 55% penerimaan pajak tahun lalu dari perusahaan besar, kemudian sekitar 45% berasal dari perusahaan menengah. Sementara sektor UKM di bawah 2%, padahal sektor UKM ini tumbuh sangat baik di Indonesia


"Pajak itu intensifikasi di semua sektor dan kita cari datanya dan semua sektor kita arahkan. Pedagang juga kita akan sasar tidak hanya sektor properti," ungkap Direktur Penyuluhan dan Humas Dirjen Pajak Kismantoro Petrus saat sosialisasi e-Filing kepada ratusan konsultan pajak di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (13/03/2014).


Namun untuk menyasar pajak dari para pedagang, Petrus mengeluh masih terbatasnya tenaga ahli penagih pajak. Saat ini Ditjen Pajak hanya mempunyai 10.000 tenaga yang ahli yang bertugas untuk menagih pajak.


"Tenaga kita yang kita butuhkan paling tinggi adalah di sektor representasi dan pemeriksa pajak yang jumlahnya saat ini hanya 10.000. Tugas yang biasa dia lakukan tentu tidak bisa ditinggal. Hanya penekanan saja sektornya yang lain tetap dilakukan," imbuhnya.


Sementara dari target pajak yang diberikan pemerintah kepada Ditjen Pajak di 2014 cukup besar yaitu Rp 1.110 triliun. Ia sedikit pesimistis target itu bisa didapat karena melihat potensi pendapatan pajak tahun 2013 lalu yang tidak sesuai target.


"Pertimbangan perlu disesuaikan. Masalahnya target tahun 2014 dasarnya tahun 2013. Sementara target tahun 2013 tidak tercapai jadi lonjakannya makin tinggi. Perlu penyesuaian nggak dengan kondisi ekonomi kini? Ini kewenangan pemerintah dan DPR mempunyai kesepakatan nggak. Tahun 2014 target pajak kita Rp 1.110 triliun. Tahun 2013 kemarin baru 93%. Jadi lonjakannya tajam sekali dan semakin besar," jelasnya.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!