Dari dalam negeri, IHSG terkoreksi -8.64 poin (-0.18%) di 4,677.25 seiring dengan pergerakan bursa regional. Investor asing membukukan net sell senilai IDR 284.2 miliar sehingga total net buy asing mencapai IDR 10.9 triliun. Saham ASII, INTP, UNVR, LPKR dan SCMA menjadi market mover sedangkan saham TLKM, BBRI, SCBD, BBCA dan BDMN menjadi market laggard.
Dow terkoreksi -0.21%, S&P 500 terkoreksi -0.05% dan Nasdaq terkoreksi -0.04% menyusul kecemasan akan pertumbuhan ekonomi global. Ekspor China secara tak terduga turun 18.1% di bulan lalu dari estimasi kenaikan 6.8%. Impor naik 10.1% dari tahun lalu sehingga neraca perdagangan mengalami defisit sebesar USD 23 miliar dari proyeksi surplus USD 14.5 miliar. Menyusul rilis data tersebut, bursa Eropa ditutup bervariasi dengan FTSE terkoreksi -0.35%, DAX terkoreksi -0.91% dan CAC 40 menguat 0.10%. Saham-saham pertambangan yang berhubungan dengan China mengalami koreksi antara lain BHP Billiton, Rio Tinto dan Glencore Xstrata. Krisis di Ukraina juga masih menjadi fokus dengan Kanselir Jerman mengatakan bahwa referendum Crimea yang didukung oleh Rusia merupakan hal ilegal.
IHSG Fluktuatif, Menguat Terbatas (Range : 4,650—4,700). IHSG kembali ditutup melemah pada perdagangan kemarin berada di level 4,677. Indeks juga sempat mencoba untuk melewati support level terdekat di 4,665 namun belum mampu. Hal tersebut memberikan peluang bagi indeks untuk bergerak sideways atau mengalami konsolidasi selama beberapa hari kedepan. Namun stochastic yang berada di wilayah overbought mengindikasikan terjadinya bearish crossover yang berpotensi membawa indeks menuju support level 4,650. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
(dru/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!