BI: Rupiah Sudah Menguat 5,18% Sejak Akhir Januari

Jakarta -Bank Indonesia (BI) mencatat penguatan rupiah pada bulan Februari 2014 di posisi 11.609/US$ atau menguat 5,18% dibandingkan level akhir Januari 2014. Menurut BI, hal ini karena fundamental ekonomi Indonesia yang sehat.

"Fundamental ekonomi yang semakin sehat yang kemudian mendorong perbaikan kinerja sektor eksternal tersebut berdampak pada menguatnya nilai tukar rupiah. Pada Februari 2014, rupiah ditutup di level Rp 11.609 per dolar AS, menguat 5,18% dibandingkan dengan level akhir Januari 2014," ungkap ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara membacakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (13/3/2014).


Secara rata-rata, rupiah pada bulan Februari 2014 tercatat Rp 11.919/US$, menguat 2,02% dibandingkan dengan rata-rata rupiah pada Januari 2014 sebesar Rp 12.160/US$.


"Ke depan, Bank Indonesia tetap konsisten menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya dan didukung berbagai upaya untuk meningkatkan pendalaman pasar valas," jelasnya.


Kemudian aliran masuk modal asing diperkirakan terus membaik dipengaruhi prospek ekonomi domestik yang semakin sehat. Hingga Februari 2014, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia telah mencapai Rp 34,6 triliun. Dengan perkembangan positif tersebut, cadangan devisa Indonesia pada Februari 2014 meningkat menjadi US$ 102,7 miliar.


"Cadangan devisa Indonesia pada Februari 2014 meningkat menjadi 102,7 miliar dolar AS yang setara 5,9 bulan impor atau 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," terangnya.


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!