Pemilu Tak Meriah, BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tak Capai 6%

Jakarta -Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan mencapai target tahun ini, dari target awal APBN 2014 sebesar 6%. BI memproyeksikan ekonomi tumbuh hanya 5,5%-5,9%.

"BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014 berada pada kisaran 5,%-5,9%," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara membacakan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (13/3/2014).


Faktor penyebab yang pertama adalah penurunan belanja dari agenda pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar tahun ini. Sehingga mengurangi secara total konsumsi rumah tangga dari yang diperkirakan.


Tirta menilai, pemilu tahun ini berbeda dibandingkan pemilu pada periode sebelumnya. Di mana memberikan konstribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.


"Kan awalnya dari pemilu itu bisa nyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2%. Tapi dari BI melihat itu tidak akan mencapai angka tersebut. Karena belanja dari pemilunya tidak sebesar yang diharapkan. Jadi seperti orang masang spanduk atau poster atau panggung buat nyanyi-nyanyi itu kan sedikit sekarang," paparnya


Kemudian adalah pemberlakuan aturan larangan ekspor tambang mentah sejak 12 Januari 2014. Kebijakan ini akan membuat ekspor Indonesia menurun. Terlihat pada Januari 2014, neraca perdagangan defisit sebesar US$ 430 juta.


Namun BI tetap melihat ada prospek yang cerah dari sisi ekspor. Ada tren peningkatan ekspor bahan manufaktur, produk kimia, logam karena naiknya permintaan dari negara mitra dagang.


"Jadi tetap berada di luar perkiraan sebelumnya," ujar Tirta.


Penyebab selanjutnya adalah investasi yang akan lesu pada semester I-2014. "Pertumbuhan investasi yang dimungkinkan tumbuh pada semeseter I ternyata hanya tumbuh di semester II," jelasnya.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!