MS Hidayat Resah Ekspor Produk Kayu RI Kalah dengan Vietnam

Jakarta -Kinerja ekspor produk kayu Indonesia per tahun hanya mencapai US$ 1,7 miliar atau masih kalah jauh bila dibandingkan dengan Vietnam dan Malaysia. Vietnam mampu ekspor US$ 4 miliar per tahun dan Malaysia mencapai US$ 2,4 miliar per tahun.

Hingga kini penguasa pasar ekspor produk kayu di dunia adalah China dengan nilai mencapai US$ 40 miliar.


Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengaku resah dengan kenyataan tersebut. Ia berjanji akan segera mencari jalan keluar meningkatkan nilai ekspor produk kayu Indonesia.


"Saya juga resah melihat perbandingan ekspor kita dengan Vietnam yang jauh tertinggal untuk industri dan perdagangan produk kayu. Industri ini juga yang memperkuat devisa kita," ungkap MS Hidayat saat membuka acara International Furniture Expo 2014 di JIExpo Kemayoran Jakarta, Selasa (11/03/2014).


Ia meminta Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto untuk memperkuat sektor industri produk kayu di Indonesia.


"Kita sudah fasilitasi (pengusaha produk kayu) untuk ikuti pameran di Jerman, Shanghai, dan sekarang Las Vegas. Dirjen saya, saya berikan target dan membiayai pameran tersebut untuk mendapatkan market yang lebih baik," imbuhnya.


HIdayat juga memberi masukan agar pengusaha produk kayu Indonesia agar lebih inovatif menciptakan produk kayu yang bernilai tinggi. Untuk itu para pengusaha produk kayu mau tidak mau harus menggunakan teknologi yang jauh lebih canggih dan efisien.


Cara ini dilakukan untuk menggenjot nilai ekspor produk kayu Indonesia di tahun 2015 yang ditargetkan mencapai US$ 5 miliar. Selain itu, perlu upaya agar produk kayu Indonesia mempunyai daya saing saat pasar bebas ASEAN dilakukan di tahun 2015.


"Kami punya agenda untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan. Mudah-mudahan akan mendapatkan market di ASEAN yang berjumlah penduduk 550 juta dan masih punya waktu 2 tahun dan semua kesulitan seperti meningkatkan kualitas dapat diselesaikan. Saya juga imbau masyarakat Indonesia agar menggunakan furnitur buatan dalam negeri termasuk rotan," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!