6 Kontrak Jual-Beli Gas Diteken, RI Dapat Pemasukan Rp 23 Triliun

Jakarta -Sebanyak 6 kontrak perjanjian jual beli gas (PJBG) hari ini ditandatangani dengan total volume gas 915,22 triliun british thermal unit (TBTU).

"Hari ini kita saksikan 6 penandatanganan yakni 1 PJBG, 4 amandemen PJBG, dan 1 Heads of Agreement (HoA) untuk jual beli gas dengan total kontrak volume gas mencapai 915,22 TBTU," ucap Plh Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Johanes Widjonarko di Gedung City Plaza, Jakarta, Kamis (13/3/2014).


Widjonarko mengatakan, dari 6 PJBG tersebut, satu perjanjian merupakan pasokan gas untuk membantu lifting minyak di Sumatera, 1 perjanjian untuk kebutuhan pabrik pupuk di Jawa Timur, satu perjanjian untuk sektor kelistrikan di Kalimantan Timur, satu perjanian untuk pasokan gas bagi industri petrokimia di Sulawesi, dan dua perjanjian lainnya untuk industri dan sektor kelistrikan di Batam.


"Semua pasokan gas dalam 6 PJBG ini diperuntukkan bagi domestik," ucapnya.


Alokasi gas bumi untuk domestik terus meningkat rata-rata 9% per tahun semenjak 2003. Tahun lalu alokasi gas untuk domestik mencapai 3.774 miliar British thermal unit per hari (BBTUD) atau sebesar 52,1% dari total penyaluran gas. Angka ini meningkat dari 2012 saat alokasi gas untuk pasar domestik sebesar 3.550 BBTUD atau 49,5% dari total penyaluran gas.


"Dari hasil negosiasi tersebut, di tahun yang akan datang terdapat tambaha pendapatan negara sebesar US$ 550 juta dari PJBG, sebesar US$ 919,2 juta dari 4 amandemen PJBG dan US$ 815,9 juta dari HoA. Sehingga secara keseluruhan, penandatangan tersebut hari ini akan memberikan tambahan pendapatan negara sampai akhir kontrak sebesar lebih dari US$ 2,3 miliar (Rp 23 triliun)," tutupnya.


Enam penandatangan PJBG tersebut antara lain:



  1. Pembeli PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan penjual ConocoPhillips Grissik dengan alokasi gas untuk Batam I sebesar 50 BBTUD atau kontrak keseluruhan 225 TBTU.

  2. Pembeli PGN dengan penjual ConocoPhillips Grissik dengan alokasi gas untuk Batam II dengan total kontrak 65,8 TBTU.

  3. Pembeli PT Chevron Pacific Indonesia dengan penjual PT PHE Jambi Merang Talisman, dengan total kontrak 58x,57 TBTU.

  4. PT Petrokimia Grisik dengan penjual Husky CNOOC Madura Ltd dengan total kontrak 311 BCF (miliar kaki kubik).

  5. PT PLN dengan penjual Total E&P indonesia & Inpex Corporation dengan total kontrakk 6,65 TBTU.

  6. PT Panca Amara Utama dengan penjual PT PHE Tomori Sulawesi dengan total kontrak 248,2 BSCF.


Tahun ini alokasi gas bumi untuk domestik kembali naik. Sesuai kontrak 2014, alokasi gas bumi untuk konsumen domestik adalah 3.782 BBTUD atau 52,7% dari komitmen kontrak. (rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!