Hilangnya Malaysia Airlines Jadi Evaluasi untuk Penerbangan di Indonesia

Jakarta -Kejadian hilangnya pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines menjadi bahan evaluasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai regulator penerbangan di Indonesia. Evaluasi itu dilakukan agar terus menciptakan penerbangan yang aman bagi para penumpang.

"Semua kejadian pasti kita evaluasi. Kejadian di Malaysia, kejadian pembajakan di Eropa menjadi evaluasi kita menyangkut keamanan penerbangan. Jadi tidak hanya Malaysia saja. Di Amerika ada pembajakan gara-gara menara kembar securty penerbangan diperketat. Evaluasi kita di dunia penerbangan penting dilakukan," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti di Ruang Mulawarman Kantor Kemenhub Jalan Medan Merdeka Jakarta, Kamis (13/03/2014).


Apalagi Indonesia masuk anggota Organisasi Penerbangan Sipil Internasional, sehingga tetap menjaga penerbangan yang aman dan nyaman penting dilakukan sebagai syarat masuk ke dalam keanggotaan organisasi tersebut.


"Kita kan member International Civil Aviation Organization. Apapun kejadian akan menjadi bahan supaya ini tidak terulang. Investigasi apapun yang terjadi bukan ditujukan mencari siapa yang salah. Hasilnya supaya tidak terjadi lagi kemudian," imbuhnya.


Ia belum berani menyebutkan bentuk evaluasi apa yang akan dilakukan oleh Kemenhub. Apakah mengevaluasi kinerja maskapai, fisik pesawat atau evaluasi terhadap kinerja pilot.


"Kita akan evaluasi, bentuknya nanti macam-macam dan nanti kita lihat investigasinya belum tahu sekarang karena pesawat Malaysia ini belum juga ketemu," cetusnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!