First Asia: IHSG Berpeluang Koreksi

Jakarta - Setelah mengalami penguatan dalam empat hari perdagangan berturut-turut, kemarin IHSG mengalami koreksi 1% ditutup di 5054,628 dipicu aksi ambil untung pelaku pasar. Hampir seluruh saham sektoral mengalami koreksi. Tekanan jual juga dipicu pelepasan saham oleh investor asing tercermin dari nilai penjualan bersih asing mencapai Rp.494,68 miliar. Saham sektor perbankan, otomotif, semen, dan pertambangan banyak dilepas. Pelaku pasar mengantisipasi rencana pemerintah menaikkan harga BBM yang dalam jangka pendek akan meningkatkan tekanan inflasi. Pekan ini Bank Indonesia (BI) akan menetapkan tingkat bunga acuannya yang diperkirakan akan ditahan di 5,75%.

Sementara itu di Wall Street pergerakan indeks saham cenderung flat. Indeks DJIA ditutup terkoreksi tipis 0,18% di 15091,68. Indeks S&P hanya naik tidak sampai 1 poin di 1633,77. Pelaku pasar disana cenderung menahan diri melakukan pembelian. Tadi malam data penjualan ritel April di AS naik melampaui estimasi sebelumnya. Angka penjualan ritel di AS April lalu naik 0,1% di atas perkiraan yang menyebutkan turun 0,3%. Sebelumnya China melaporkan angka produksi industri April naik 9,3% (yoy) lebih tinggi dari pertumbuhan Maret 8,9% (yoy).


Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan masih berpeluang melanjutkan koreksi meskipun terbatas karena dibayangi aksi beli selektif yang dipicu sejumlah sentimen individual seperti rencana pembagian dividen. IHSG akan bergerak dengan support di 5020 dan resisten di 5050.


IHSG : S1 5020 S2 4990 R1 5095 R2 5125


Saham Pilihan


INAF 280-305 TB, SL 275


EXCL 5000-5250 BoW, SL 4900


CMNP 1820-1870 BoW, SL 1800


PGAS 6050-6300 BoW, SL 6000


TOTL 1080-1130 BoW, SL 1050


INCO 2675-2850 BoW, SL 2625


SMCB 3125-3300 BoW, SL 3100


(dru/dru)