Mobil Listrik RI Baru Diproduksi Massal 2025

Jakarta -Indonesia sudah bisa mengembangkan purwarupa mobil listrik berbagai varian. Kapan kira-kira mobil listrik nasional ini bisa diproduksi secara massal?

Prosesnya masih cukup panjang. Saat ini mobil listrik ini masih dalam tahap sertifikasi. Untuk menuju produksi mobil listrik secara massal, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan hal ini baru bisa memasuki fase industrialisasi pada tahun 2025.


“Kalau program mobil listrik baru di 2025,” kata Direktur Industri Alat Transportasi Darat, Soerjono kepada detikFinance di Jakarta seperti dikutip Senin (21/4/2014).


Soejono menilai membangun industrialisasi tidak sekedar menyiapkan purwarupa semata. Harus ada persiapan di segala lini seperti regulasi, produksi alat komponen, penyediaan stasiun pengisian hingga pengelolaan limbah mobil listrik yang terencana dengan baik.


“Siapin infrastruktur dulu. Penanganan baterainya bagaimana. Kita pakai listrik, mau green. Ada baterai lithium. Siap tangani limbah baterai?” sebutnya.


Industrialisasi harus disipkan secara matang sehingga mobil listrik karya Indonesia bisa bersaing dengan produk buatan luar negeri.


“Mobil listrik kalau sudah proven baru bisa dipakai. Mobil listrik disarankan siap infrastruktur dulu. Jangan asal ngomong,” jelasnya.


Soejono juga menjelaskan terkait penilaian lambatnya izin atau minimnya dukungan terhadap mobil listrik daripada pengembangan mobil murah. Mobil murah memang dipercepat pengembangannya karena ingin mempersiapkan diri menghadapi pasa bebas ASEAN tahun 2015. Hal tersebut bisa juga diterapkan pada mobil listrik nasional jika telah siap.


“Roadmap LCGC 2015. Tapi karena ada ancaman AEC tahun 2015. Maka kita genjot agar muncul. Kalau mobil listirk siap, kita majuin,” jelasnya.


Seperti diketahui ahli-ahli Indonesia seperti pandawa putra petir hingga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) telah mampu menghasilkan berbagai purwarupa mobil listrik seperti jenis mobil sedan sport, mobil listrik MPV, hingga bus listrik. Namun purwarupa tersebut masih tertahan pada tingkat sertifikasi di Kementerian Perhubungan.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!