Suswono Tagih 2 Menteri Australia Soal Investasi Peternakan

Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono meminta pihak Australia segera merealisasikan investasi di bidang peternakan sapi di Indonesia. Hal itu telah disepakati antara kedua negara beberapa waktu lalu.

Mentan Suswono menyampaikan hal itu ketika menerima dua menteri negara bagian Australia, masing-masing Menteri Industri Utama dan Perikanan Negara Bagian Northern Teritory Willem Westra van Holthe dan Menteri Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Negara Bagian Queensland Jonh McVeight di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (13/5/2013)


"Kami sangat menunggu realisasi dari investasi yang sudah dijanjikan," kata Mentan Suswono.


Mentan Suswono mengatakan, investasi pembibitan sapi di Indonesia akan sangat menguntungkan. Mengingat konsumsi daging masyarakat Indonesia masih rendah, yakni hanya 2,2 kg per kapita per tahun.


Menurutnya jumlah konsumsi per kapita akan meningkat seiring dengan meningkatnya perekonomian masyarakat Indonesia.


"Jadi investasi peternakan sapi di Indonesia ke depan akan sangat menguntungkan,” kata Mentan.


Dengan begitu Australia tidak tergantung dengan kuota impor dari Indonesia. Sebaliknya Indonesia pun tidak tergantung dari negara lain untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri.


Menanggapi permintaan Mentan Suswono itu, baik Willem Westra maupun Jonnh McVeight menyatakan akan menyampaikan hal ini kepada pemerintah mereka.


Kedatangan delegasi menteri dari dua negara bagian Australia itu untuk mengajak Indonesia meningkatkan kerjasama dalam bidang peternakan sapi. Karenanya selain membicarakan soal realisasi investasi pengusaha sapi Australia di Indonesia, pertemuan yang juga dihadiri Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty, ini juga membicarakan mengenai kerjasama dalam bidang riset dan teknologi pembibitan sapi.


Kedua menteri menyebutkan, Australia memiliki bibit sapi unggul hasil riset mereka untuk diberikan kepada Indonesia. Dengan syarat ada kesepakatan terlebih dahulu terkait dengan kuota impor sapi dan daging sapi dari Australia.


Dalam kesempatan itu Willem Westra juga sempat menanyakan soal rencana penarikan jadwal impor sapi periode Juli-September menjadi Juni-Agustus. "Saya ingin mengonfirmasi tentang rencana penarikan jadwal impor sapi. Saya mengetahuinya dari media massa, apakah hal itu benar?" tanya Willem


Mentan membenarkan rencana itu. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dagig sapi jelang hari raya lebaran, yang selalu meningkat.

"Para pengusaha sapi dan daging sapi di Australia, saya yakin senang mendengar hal ini," imbuh Willem.


(hen/dnl)