Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengakui ada lonjakan harga khusus cabai dan bawang di Pasar Induk Kramat Jati sebesar 12%-13%. Selain itu, pasokan produk hortikultura di Pasar Induk Oso Wilangun, Surabaya turun 50% dari 20 ton/hari kini menjadi 10 ton per hari.
"Impor, nanti dulu lah," tegas Lutfi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta, Senin (17/2/2014).
Khusus soal pasokan cabai, beberapa daerah sentra produksi cabai di Jawa Timur seperti Blitar, Kediri, Malang dan Nganjuk juga mengalami gagal panen. Kondisi ini berpotensi berkurangnya pasokan ke pasar lokal seperti DKI Jakarta dan Banten serta antar pulau seperti Ambon dan Papua.
Selain itu, akibat debu vulkanik Gunung Kelud, pasokan bawang merah di sentra produksi bawang yaitu Nganjuk, Jawa Timur juga mengalami gangguan. Diperkirakan pasokan berkurang 12% dari kebutuhan nasional.
Sementara itu untuk di DKI Jakarta, pasokan cabai dan bawang merah ke Pasar Induk Kramat Jati pada tanggal 14 Februari 2014 cenderung masih normal.
Untuk cabai rata-rata jumlah kedatangan per hari mencapai 150 ton sekarang 162 ton dan bawang merah tercatat jumlah kedatangan 98 ton/hari biasanya 100 ton/hari.
Lutfi mengatakan secara umum kondisi pasokan dan ketersediaan bahan pokok di 3 provinsi yang terkena dampak letusan yaitu Jawa Timur, DI Yogyakarta dan Jawa Tengah kondisinya masih cukup.
"Sampai saat ini pasokan masih cukup, ketersediaan bahan pokok masih cukup. Yang perlu diperhatikan adalah pasokan ke depan karena sumber bahan pangan pokok khususnya produk hortikultura yang berasal dari Jawa Timur mulai berkurang," jelasnya.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
