Laba Bersih BTPN Capai Rp 1,2 Triliun, Tumbuh 28%

Jakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berhasil meraup laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,2 triliun di semester I-2013 ini. Laba tersebut tumbuh 28% (yoy) dari periode yang sama tahun 2012 sebesar Rp 921 miliar.

Peningkatan laba bersih ditopang oleh tingginya pertumbuhan kredit dan DPK. Penyaluran kredit tumbuh 27% (year-on-year/yoy) dari Rp 34,4 triliun pada 30 Juni 2012 menjadi Rp 43,6 triliun pada 30 Juni 2013.


Kenaikan pada sisi intermediasi ini tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) netto sebesar 0,39% pada akhir Juni 2013, lebih rendah dari NPL akhir Juni 2012 yang tercatat 0,43%.


Sementara aset BTPN tumbuh 23% (yoy) dari Rp 52 triliun pada 30 Juni 2012 menjadi Rp 63,9 triliun pada 30 Juni 2013. Hingga 30 Juni 2013 BTPN mencatat rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 22,7%.


Fokus BTPN dalam melayani segmen mass market kian mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari masyarakat. Hal itu terlihat dari naiknya dana pihak ketiga (DPK). Melalui BTPN Sinaya, nilai simpanan masyarakat tumbuh 19% (yoy) dari Rp40 triliun per 30 Juni 2012 menjadi Rp 47,7 triliun per 30 Juni 2013.


"Masyarakat percaya, dengan menyimpan dana di BTPN Sinaya, selain mendapatkan tingkat pengembalian optimal, mereka juga memiliki kesempatan berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha mikro & kecil," ungkap Direktur Utama BTPN, Jerry Ng dalam siaran persnya, Rabu (24/7/2013).


Dijelaskan Jerry, keberhasilan dalam mencatatkan pertumbuhan kinerja selama beberapa tahun terakhir ini merupakan hasil dari strategi BTPN yang memadukan misi bisnis dan misi sosial.


"Sejalan dengan inisiatif keuangan inklusif, BTPN terus berfokus mengembangkan bisnis yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perbankan segmen mass market. BTPN tidak hanya membuka akses finansial, tetapi juga memberikan program Daya, yaitu pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas nasabah dalam menjalankan usaha," tutur Jerry.


Selama semester I 2013, program Daya telah menjangkau 697.885 penerima manfaat. Jumlah tersebut meningkat 31,7% dibandingkan semester I 2012 yang tercatat 529.991 penerima manfaat. Jumlah aktivitas Program Daya yang digelar selama semester I tahun ini juga naik 83,6% yaitu dari 22.034 aktivitas selama enam bulan pertama 2012 menjadi 40.456 aktivitas.


"Kami yakin, program Daya yang kami lakukan secara konsisten dan regular di hampir seluruh cabang BTPN, tentunya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kapasitas nasabah, sehingga usaha mereka pun akan semakin berkembang. Apabila nasabah berkembang, tentunya kami juga turut berkembang," terang Jerry.


(dru/dnl)