Hanung Budya, Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, mengatakan kenaikan kali ini belum membawa elpiji 12 kg ke harga keekonomiannya. Pertamina masih memberikan subsidi Rp 4.600 per kg, turun dari sebelumnya yaitu Rp 6.000 per kg.
"Elpiji 12 kg ini memang bukan barang subsidi. Tapi Pertamina memperhatikan daya beli masyarakat," katanya di Jakarta, Rabu (10/9/2014).
Pertamina, lanjut Hanung, punya rencana menaikkan lagi harga elpiji 12 kg pada 1 Januari 2015. Besarannya pun sama, Rp 1.500 per kg.
"Sesuai roadmap, maka 1 Januari 2015 kita rencanakan naikkan elpiji 12 kg sebesar Rp 1.500 per kg. Namun karena Pertamina adalah BUMN, dan kenaikan ini ada dampaknya yaitu inflasi ke masyarakat, seperti biasa kami akan lapor ke pemerintah dulu," ungkapnya.
Menurut Hanung, Pertamina berkepentingan memasarkan elpiji 12 kg dengan harga keekonomiannya. "Pertama, ini bukan barang subsidi. Kedua, kalau sudah harga keekonomian maka akan masuk pesaing lain sehingga masyarakat punya pilihan. Sampai saat ini belum ada satu pun perusahaan yang memasarkan elpiji 12 kg non subsidi," jelasnya.
Jika naik bertahap setiap enam bulan sekali, demikian Hanung, maka pada Januari 2016 harga elpiji 12 kg akan mencapai harga keekonomiannya. "Kami memang berkepentingan memasarkan elpiji 12 kg dengan harga keekonomian," ujarnya.
(hds/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
