Emiten RI Belum Terbaik di ASEAN, Thailand Nomor Wahid

Jakarta -Perusahaan terbuka alias yang sahamnya terdaftar di pasar modal Indonesia belum menjadi yang terbaik di ASEAN. Perusahaan terbuka asal Thailand berada di posisi puncak, dibuntuti Malaysia dan Singapuara.

Forum Regulator Pasar Modal se-ASEAN atau ASEAN Capital Market Forum (ACMF) akhir pekan lalu merilis edisi kedua the ASEAN Corporate Governance Scorecard Country Report and Assessments 2013 – 2014, yang merupakan Laporan Pemeringkatan dan Penilaian Tata Kelola Perusahaan-Perusahaan di Negara ASEAN.


Pada penilaian tahun ketiga ini, ACMF melaporkan terdapat 529 perusahaan terbuka yang tercatat di bursa-bursa ASEAN dengan kapitalisasi pasar lebih dari US$ 1 miliar. Di tingkat ASEAN, perusahaan terbuka dari Thailand memperoleh hasil penilaian tertinggi, yang diikuti oleh Malaysia dan Singapura.


Pada penilaian sepanjang 2013 ini terdapat perkembangan positif di hampir semua negara, yang ditunjukkan dari perbaikan nilai rata-rata dibanding tahun 2012. Indonesia tercatat menduduki peringkat kedua setelah Singapura, sebagai negara yang mengalami perbaikan terbesar/signifikan dalam penilaian tata kelola perusahaan (corporate governance/CG) tersebut.


Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menilai, penerapan corporate governance dengan standar terbaik menjadi salah satu faktor penentu bagi Emiten dan Perusahaan Publik dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.


"OJK berupaya terus meningkatkan kualitas penerapan tata kelola Emiten dan Perusahaan Publik melalui penyempurnaan regulasi yang berkelanjutan, sebagaimana tertuang dalam Corporate Governance Road Map yang telah di launching OJK pada Februari tahun ini. Karenanya penilaian CG ini akan terus dilakukan secara berkala dengan penambahan jumlah emiten. Hal ini dilakukan agar senantiasa diperoleh keberlanjutan dalam perbaikan governance di Indonesia," kata Nurhaida dalam siaran persnya di Jakarta, Rabu (25/6/2014).


Inisiatif ASEAN CG Scorecard ini dimulai pada tahun 2011 dan diikuti oleh 6 (enam) negara ASEAN yakni Malaysia, Singapura, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Vietnam.


Inisiatif ini ditujukan untuk meningkatkan standar tata kelola dan pelaksanaannya pada perusahaan-perusahaan terbuka yang tercatat di pasar modal serta meningkatkan daya jual internasional dari perusahaan terbuka ASEAN dengan praktik tata kelola yang baik (well governed public listed companies/PLCs).


ASEAN CG Scorecard menjadi alat diagnostik yang penting dan bermanfaat dalam mengindentifikasi gap dan meningkatkan standar tata kelola di antara perusahaan terbuka di kawasan ASEAN.


Meskipun terdapat perbedaan tahapan dalam perkembangan CG di antara negara ASEAN, tapi partisipasi negara-negara ASEAN diharapkan dapat menyeimbangkan standar CG nasional dengan prinsip-prinsip internasional, seperti OECD Principle of Corporate Governance, yang juga diadopsi dalam ASEAN CG Scorecard.


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!