"Saat ini kita sudah punya teknologi yang dapat membuat tampilan jeruk jadi cantik dan bagus. Sama seperti jeruk Tiongkok," kata Direktur Jenderal Hortikultura Hasanuddin Ibrahim ditemui di kantor Kementan, Selasa (2/9/2014).
Ibrahim mengatakan, teknologi tersebut sudah ada di Institut Pertanian Bogor (IPB) yakni dengan menyeprotkan gas etilen ke buah jeruk agar matang dengan sempurna.
"Jadi jeruk yang siap dipanen kan kuningnya masih setengah-setengah. Itu disemprot dengan gas etilen, lalu dimasukkan ke ruang pendingin sebentar. Kulit jeruk akan kuning sempurna dan tampilannya cantik bagus. Gas ini aman, tidak berbahaya," paparnya.
Ia menambahkan, pihaknya saat ini mendorong para investor untuk menanam jeruk di mana saja baik di dataran tinggi maupun rendah. Dengan begitu, produksi jeruk dapat meningkat dan dapat diekspor.
"Kita punya banyak jenis jeruk unggulan. Jeruk keprok, siam madu, jeruk karo, dan banyak lagi. Rasanya jangan ditanya, manis sekali," ujarnya.
Ibrahim mengakui, produksi jeruk dalam negeri masih belum mencukupi kebutuhan nasional. "Produksi kita tahun ini 1,8 juta ton, kebutuhannya 2 juta ton lebih. Makanya kita impor 250.000 ton dari Tiongkok, walaupun kita masih ada yang diekspor sekitar 2.000 ton. Itu diekspor ke Hong Kong dan Timur Tengah," terangnya.
(rrd/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
