"Rp 171 triliun itu keuntungan kumulatif, kemarin saya salah," kata Dahlan di Kantor Pertamina Pusat, Rabu (3/4/2013).
Dikatakan Dahlan, keuntungan Rp 171 triliun tersebut baru akan terjadi pada 2032 dalam satu tahun. Pengertian komulatif maksudnya laba sebesar Rp 171 triliun setelah dihitung dari hasil jika Blok Mahakam dikuasai 100% Pertamina.
"Itu baru bisa mencapai Rp 171 triliun baru pada 2032 dengan asumsi bahwa mereka (Pertamina) memperoleh 100% participating interest di Blok Mahakam," ucapnya.
"Tapi ini masih seandainya ya, seandainya Mahakam diberikan semua ke Pertamina," tandasnya.
Sementara itu Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan laba bersih Pertamina pada 2018 ditargetkan baru akan mencapai Rp 120 triliun per tahun.
"Kita target laba pada 2018 mencapai Rp 120 triliun, kan boleh target, itu itu kan ada dapat tambahhan dari bisnis petrokimia. Bahkan pada 2025 kita menargetkan produksi mencapai 2,2 juta barel oil equivalen per day," ungkapnya.
Menurut Ali, pada 2018 keuntungan Rp 120 triliun tersebut bukan termasuk kontribusi dari Blok Mahakam. Menurut hitungan Pertamina, kontribusi pendapatannya dari Blok Mahakam bisa mencapai Rp 15 triliun per tahun.
(rrd/hen)