"Perusahaan juga telah memahami persoalan yang terjadi dan akan memperbaiki proses administrasi pelaporan sehingga diharapkan hal seperti ini tidak terulang," kata Direktur Utama Bahana Securities Eko Yuliantoro dalam siaran pers, Selasa (30/4/2013).
Kesalahan yang dilakukan Bahana Securities bersifat administratif pelaporan data dengan KSEI, sehingga sama sekali tidak terkait dengan transaksi komersialnya.
Menurut Eko, terdapat laporan administrasi yang ketika 'di-key-in' oleh bagian settlement dalam format Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), terdapat beberapa data yang 'missed' sehingga data tidak sinkron dengan format KSEI.
"Ketika kemudian dilakukan rekonsiliasi dengan data versi KSEI, terekam dalam sistem KSEI sebagai selisih pencatatan," katanya.
Selain Bahana, BEI juga menegur PT Indo Premier Securities mengenai ketidakakuratan dan kelemahan internal control perusahaan dalam penyusunan dan pelaporan MKBD.
(ang/dru)
