Sepi Penumpang, Laba Operasi Garuda Turun 20%

Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mencatatkan penurunan laba operasi (operating income) secara konsolidasi sebesar 20,7% menjadi US$ 20,1 juta pada triwulan pertama 2013. Koreksi laba itu disebabkan oleh menurunnya load factor perseroan di sepanjang triwulan I-2013.

Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar mengatakan, load factor perseroan mengalami penurunan menjadi hanya 63,7% pada Januari 2013 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai angka 77,1%.


Selain itu, Emir mengaku, kondisi cuaca buruk dan adanya bencana alam banjir Jakarta di sepanjang 2013 juga menjadi faktor menurunnya laba operasi perseroan.


"Kondisi cuaca yang buruk di sepanjang Januari 2013 terus juga Jakarta banjir itu kena impact ke operating income. Tapi dua bulan berikutnya Februari-Maret naik lagi di atas 78%," kata Emir saat acara paparan kinerja kuartal I 2013, di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Selasa (30/4/2013).


Tak hanya itu, Emir mengaku, penurunan juga disebabkan oleh investasi besar-besaran yang dilakukan anak usahanya, Citilink yang menyumbang kerugian hingga US$ 15 juta di sepanjang Januari 2013.


"Kerugian berasal dari load factor juga," kata dia.


Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan operasional sebesar 12,5% menjadi US$ 807,2 juta di triwulan pertama 2013. Sedangkan pendapatan penumpang naik 13,3% menjadi US$ 677,4.


Angkutan penumpang perseroan juga ikut naik 20,7% menjadi 5,6 juta penumpang. Sedangkan angkutan kargo tumbuh 24 persen menjadi 81.334 ton.


(ang/ang)