Sistem e-Toll di Indonesia Tidak Efektif dan Gagal

Jakarta -Sudah hadir selama 7 tahun, sistem pembayaran otomatis di pintu toll (e-toll) belum terlihat efeknya. Banyak pengguna masih membuka kaca mobilnya untuk bertransaksi tunai dengan para petugas pintu toll.

Alhasil antrian panjang dan kemacetan di pintu toll tetap menjadi masalah warga Jakarta dan sekitarnya. Entah sudah berapa banyak keluhan dan sindiran atas hal tersebut.


Pengamat transportasi, Darmaningtyas pun bingung. Karena melihat berbagai indikator utama, tidak ada alasan untuk penggunaan e-toll sulit berjalan. Sehingga kemacetan itu dapat berkurang.


"Saya sendiri juga bingung, kenapa bisa tidak jalan, apa masalahnya?" katanya kepada detikFinance, Senin (15/9/2014)


Darmaningtyas menjelaskan ada tiga faktor utama terkait pelaksanaan e-toll. Pertama adalah regulasi. Dari sisi pemerintah dan Bank Indonesia (BI) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung e-toll. Seiring dengan munculnya gerakan transaksi non tunai.


Berbagai bank juga telah mengeluarkan produk e-money sebagai alat transaksi. "Regulasi seharusnya bukan menjadi hambatan," ujarnya.


Kedua adalah dari sisi teknologi. Ia mengaku tidak melihat ada kelemahan dalam jenis teknologi yang diterapkan. Meskipun dari beberapa negara lain cukup banyak menawarkan teknologi yang lebih baik.Next


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!