Rp 102 Triliun Bakal Ditarik Masyarakat dari Bank Sepanjang Bulan Puasa

Jakarta - Aktivitas penarikan uang dari perbankan sepanjang bulan puasa atau ramadan hingga lebaran akan melonjak 20-30%. Diperkirakan jumlah penarikan uang dari bank mencapai Rp 102 triliun sepanjang periode tersebut.

"Untuk ramadan ini Rp 101 triliun-Rp 102 triliun target masyarakat tarik uang dari perbankan. Ini yang kita siapkan, termasuk menukar. Kalau tahun lalu Rp 85 triliun," ujar Direktur Eksekutif Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi Johansyah saat ditemui di tengah kunjungan ke lokasi penukaran uang di parkir Monas, Jakarta, Senin (22/7/2013).


Penyediaan uang untuk kebutuhan lebaran ini juga dilakukan bank-bank sebagai penyalur kepada masyarakat. Bank DKI misalnya, Direktur Operasional Bank DKI Martono Suprapto menyatakan, selama bulan puasa dan lebaran pihaknya menyediakan Rp 900 miliar untuk penukaran uang dan Rp 600 miliar untuk dana kebutuhan masyarakat selama masa tersebut.


"Jadi sekitar Rp 1,5 triliun untuk kebutuhan lebaran, yang Rp 600 miliar ini untuk penarikan seperti di ATM dan kantor-kantor," jelasnya.


Senior Vice President Bank Jawa Barat (BJB) Adang Ahmad menyatakan, pada menjelang lebaran penarikan bisa melebihi 50 persen dari kegiatan normal. "Biasanya minggu kedua ini sudah mulai banyak yang melakukan penarikan," jelasnya.


Direktur Operasional dan IT BJB J. Georgino Godong menyatakan pihaknya menyediakan tambahan sekitar 20% dibandingkan hari biasa.


"Kita tambahan 20 persen, kalau rata-rata 200-400 juta per ATM, jadi rata-rata Rp 300 miliar ya kita tambahan 20 persen. Jangan sampai ada ATM kosong, kita juga ada yang standby untuk jaga tiap kantor dan membuka terbatas tiap kantor untuk tanggal 5-6 Agustus nanti," jelas Georgino.


Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyiapkan Rp 50 triliun sepanjang bulan puasa hingga lebaran. Direktur BCA Suwignyo Budiman menyatakan jumlah tersebut meningkat dibandingkan persediaan uang tahun lalu yang sebanyak Rp 44 triliun.


"Semua ATM kita siapkan, memastikan semuanya ada isinya. Sekarang masyarakat dimudahkan dengan interkoneksi, dulu kan cuma bisa ATM prima, ini semuanya bisa. Setiap tahun jumlah akan naik, tapi itu juga Rp 50 triliun juga nggak abis tapi buat buffer," tandasnya.


(nia/dnl)