"Di tengah tekanan ekonomi belakangan ini, Bank Pundi optimistis berekspansi di sektor UMKM. Bank Pundi membidik 100.000 pengusaha mikro tahun depan," kata Direktur Utama Bank Pundi, Paulus Wiranata di Jakarta, Senin (18/11/2013).
Pangsa pasar yang dibidik adalah usaha mikro produktif, karena berprospek baik di tengah perlambatan ekonomi. Hal ini telah teruji sebelumnya dimana usaha mikro tidak terlalu rentan terhadap krisis. Kredit mikro banyak digunakan untuk kegiatan produktif, baik dalam bentuk modal kerja maupun investasi.
Paulus juga mengatakan secara umum pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Disisi lain, berdasarkan data statistik dari total kredit yang disalurkan pertumbuhan jumlah kredit yg paling kecil justru disalurkan kepada pelaku usaha mikro.
"Oleh karena itu Bank Pundi akan lebih aktif lagi mendukung pertumbuhan kredit mikro agar peran UKM mikro lebih besar lagi di perekonomian Indonesia," ungkapnya.
Namun, Paulus mengakui bahwa masih banyak kendala keuangan pada pelaku mikro sehingga mereka masih perlu dibimbing agar dapat menjadi bankable. Bank yang dimiliki Sandiaga Uno dan Rosan P Roeslani ini juga mengembangkan program tersebut agar Bank Pundi dapat terus berpartisipasi dalam pembangan ekonomi nasional dengan ikut mengusung misi pemerintah Indonesia untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah.
Lebih lanjut Paulus mengatakan, hingga akhir September 2013, kredit mikro Bank Pundi mencapai sekitar Rp 6 triliun yang disalurkan kepada sekitar 120 pengusaha mikro, dari total kredit sebesar Rp 6,3 triliun yang meningkat dari Rp 5,6 triliun di akhir Desember 2012. Hal ini menunjukan keseriusan Bank Pundi dalam menyalurkan kredit mikro.
"Melalui 207 kantor Bank Pundi yang tersebar di seluruh Indonesia, Bank Pundi optimis untuk membidik 100.000 debitur tahun ke depan," ujar Paulus.
(dru/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
