Kalau Harga Tak Naik, Subsidi BBM Bisa Jebol Jadi Rp 297 Triliun

Jakarta - Kenaikan harga BBM subsidi harus dilakukan karena mulai membuat anggaran pemerintah tidak sehat. Jika tidak ada kenaikan harga, anggaran BBM subsidi tahun ini bisa mencapai Rp 297,7 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden SBY saat membuka Musrenbangnas di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (30/4/2013).


"Besaran subsidi BBM dalam APBN kita sudah sangat memberatkan. Saat ini subsidi total di APBN adalah Rp 317,2 triliun dan untuk BBM Rp 193,8 triliun. Ini yang kita ketok palunya tahun lalu untuk digunakan tahun ini sebelum kita lihat perubahan asumsi di dalam dan luar negeri. Saat ini subsidi bisa membengkak menjadi Rp 446,8 triliun, dan untuk BBM Rp 297,7 triliun. Ini tidak sehat, tidak healty," tutur SBY.


Jika subsidi membengkak, ujar SBY, maka defisit anggaran bisa mencapai Rp 453,6 triliun atau 3,38% dari PDB. Sementara menurut UU, jumlah defisit tidak boleh melebihi 3% dari PDB.


Karena itu, SBY mengatakan perlu dilakukan kenaikan harga BBM subsidi secara terbatas dan terukur untuk menekan subsidi BBM. Jika kenaikan harga BBM subsidi dilakukan, maka akan ada banyak dana untuk kesejahteraan masyarakat, pembangunan infrastruktur, dan subsidi yang diberikan bisa lebih tepat sasaran.


(dnl/dru)