Melalui anak usahanya yaitu Finnet Indonesia, Telkom menyediakan layanan delivery money access (delima) remittance di beberapa negara yaitu Hong Kong, Taiwan dan menyusul Malaysia di awal bulan depan.
Direktur Enterprise and Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin melihat ada potensi yang sangat besar di bisnis pengiriman uang ini. Hal ini menjadi alasan Telkom memperluas bisnisnya ke jasa pengiriman uang.
"Saya punya angka sekitar tahun lalu itu angka remitansi total bukan hanya dari TKI itu Rp 80 triliun, seluruh Indonesia. Itu angka tahun lalu. Memang besar sekali. Telkom pemain baru," kata Awaluddin di kantor pusat Sumber Alfaria Trijaya di Cikokol, Tangerang, Banten, Senin 29/9/2014).
Awaluddin mengatakan, dari transkasi remitansi di dua negara yaitu Hong Kong dan Taiwan, pihaknya menargetkan Rp 300 miliar per tahun, sekitar 85% bersumber dari pengiriman TKI di Hong Kong.
"Transaksinya rata-rata Rp 1,5 sampai 2 juta (per orang)," katanya.
Bulan depan, Telkom berencana membuka sektor bisnis serupa di Malaysia bekerjasama dengan bank setempat. Dengan adanya ekspansi bisnis itu, diharapkan pertumbuhan transaksi bisnis remitansi Telkom bisa tumbuh signifikan.
"Kalau Pak Otong (Direktur Finnet Indonesia) targetnya sampai 100%," tutup Awaluddin.
Seperti diketahui, Telkom memiliki layanan pengiriman uang TKI melalui delima remittance di 3 negara, yaitu Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia. Kini, mereka menggandeng minimarket Alfamart sebagai tempat penerimaan uang kiriman dari TKI di luar negeri ke Indonesia. TKI yang mengirim uang melalui delima remittance maka pihak keluarga/kerabat di dalam negeri bisa mengambilnya uang pengiriman di Alfamart.
(zul/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
