Chatib Basri Paparkan Tantangan Ekonomi 2015

Jakarta -Perlambatan ekonomi Indonesia sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir dan berlanjut sampai saat ini. Tren ini kemungkinan bisa berlanjut pada 2015 mengingat situasi perekonomian dunia yang sangat dinamis.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan faktor eksternal yang akan mempengaruhi Indonesia tahun depan adalah potensi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS).


"Kemungkinan The Fed (bank sentral AS) menaikkan bunga adalah risiko paling besar yang harus diantisipasi," ujarnya di Gedung Djuanda, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (19/8/2014).


Ketika suku bunga di AS naik, aliran dana asing akan cenderung memasuki Negeri Paman Sam. Oleh karena itu, BI Rate di Indonesia juga kemungkinan naik dari yang sekarang 7,5%.


"Itu yang mesti di-prepare dari sekarang. Terutama dari sisi moneter," sebut Chatib.


Namun, lanjut Chatib, kenaikan BI Rate pasti direspons perbankan dengan ikut menaikkan suku bunga. Akibatnya, investasi akan terhambat karena tingginya suku bunga kredit.


"Sekarang saja mulai ngeluh. Ada bank yang sudah berani offer tingkat bunga sampai belasan persen, bayangkan kalau semakin ketat. Itu musti diantisipasi," kata Chatib.


Selain AS, tambah Chatib, Indonesia juga harus mewaspadai perkembangan ekonomi Tiongkok. Negeri Tirai Bambu ini sangat penting karena merupakan pasar utama ekspor Indonesia. "Dampaknya itu nanti akan muncul pada neraca perdagangan dan penerimaan pajak," ujarnya.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!